Makalah - Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Tentang Perkembangan, Pengendalian Mutu Terpadu/Total Quality Control Meliputi Manfaat Dan Sistem Manajemen Serta Penerapan


FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TENTANG PERKEMBANGAN, PENGENDALIAN MUTU TERPADU/TOTAL QUALITY CONTROL MELIPUTI MANFAAT DAN SISTEM MANAJEMEN SERTA PENERAPAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Sumber Daya Manusia



JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Tentang Perkembangan, Pengendalian Mutu Terpadu/Total Quality Control Meliputi Manfaat Dan Sistem Manajemen Serta Penerapan ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang kita tunggutunggu syafaatnya kelak di yaumul akhir.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Tentang Perkembangan, Pengendalian Mutu Terpadu/Total Quality Control Meliputi Manfaat Dan Sistem Manajemen Serta Penerapanini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.


Semarang, 11 September  2017

Tim Penyusun



DAFTAR ISI







BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam suatu organisasi hal yang paling penting yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manuisa yang menjadi pendukung utama tercapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia menempati posisi strategis dalam suatu organisasi, maka dari itu sumber daya manusia harus digerakkan secara efektif dan efisien sehingga mempunyai tingkat hasil daya guna yang tinggi. Manajemen SDM adalah rangkaian strategis, proses dan aktivitas yang di desain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu SDMnya (Rivai, 2009:1).  
Dessler mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia  dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi  penghargaan dan penilaian. Menurut Umar (2008:128) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu  perencanaan, pengorganisasian, dalam penggerakan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan  kerja dengan maksud untuk pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Sedangkan Andrew berpendapat bahwa perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi.
Dari beberapa pendapat diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni yang di dalamnya terkandung fungsi – fungsi manajerial dan operasional yang ditujukan agar sumber daya manusia dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Dengan perencanaan sumber daya manusia dapat menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempata pegawai secara tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
Dari kedua fungsi manajemen sumber daya manusia di atas, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operasional, akan dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Fungsi manajerial meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sedangkan fungsi operasional terbagi menjadi 5, yakni fungsi pengadaan, pengembangan, pemberi kompensasi, integrasi, dan pemeliharaan. Namun, pada kesempatan ini akan dibahas mengenai fungsi manajerial terkusus bagian fungsi pengendalian serta fungsi operasional terkhusus bagian fungsi pengembangan.


B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana hakikat fungsi manajemen sumber daya manusia ?
2.      Bagaimana fungsi manajemen sumber daya manusia ?
3.      Bagaimana peran fungsi pengendalian dalam fungsi manajerial sumber daya manusia ?
4.      Bagaimana peran fungsi pengembangan dalam fungsi operasi sumber daya manusia ?

C.    Manfaat Penulisan

1.      Bagaimana hakikat fungsi manajemen sumber daya manusia ?
2.      Bagaimana fungsi manajemen sumber daya manusia ?
3.      Bagaimana peran fungsi pengendalian dalam fungsi manajerial sumber daya manusia ?
4.      Bagaimana peran fungsi pengembangan dalam fungsi operasi sumber daya manusia ?





BAB II

PEMBAHASAN

A.    Evaluasi dan pengendalian

Merupakan kegiatan untuk menilai apa-apa yang telah dilakukan pada tahap pertama dan kedua, kemudian diumpan balikkan kepada pengesahan rencana pelaksanaan. Kesemua kegiatan tersebut hanya bisa berjalan secara efektif jika ditunjang oleh data kepegawaian yang lengkap yaitu mencakup:
1.      Jumlah tenaga kerja
2.      Jenis kelamin
3.      Pendidikan
4.      Keterampilan
5.      Usia
6.      Pengalaman kerja
7.      Jabatan
Biaya juga di ramalkan, termasuk biaya tenaga kerja karena scenario inflasi yang di hadapi itu terbukti benar, biaya tenaga kerja itu dapat di prediksi dengan tingkat akurasi 0,3 persen pertahun. Mengingat bahwa biaya tenaga kerja tidak boleh melebihi dari empat puluh persen dari keuntungan, maka jumlah rata-rata pegawai yang dapat di pekerjakan oleh perusahaan dapat di perhitungkan berdasarkan proyeksi keuntungan tahunan, dan di rumuskan secara sederhana:
Pendapatan tahun n  x  40 = jumlah rata-rata pegawai yang
di  Biaya rata-rata perkepala tahun n    100  perlukan
Dengan demikian rencana tenaga kerja itu sangat berhubungan dengan anggaran dan biaya.

B.     Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan atau organisasi dalam bidang sumber daya manusia tentunya menginginkan agar setiap saat memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti memenuhi persyaratan kompetensi untuk didayagunakan dalam usaha merealisasi visi dan mencapai tujuan-tujuan jangka menengah dan jangka pendek. Guna mencapai tujuan manajemen sumber daya manusia yang telah dikemukakan, maka sumber daya manusia harus dikembangkan dan dipelihara agar semua fungsi organisasi dapat berjalan seimbang.   Kegiatan sumber daya manusia merupakan bagian proses manajemen manajemen sumber daya manusia yang paling sentral dan merupakan suatu rangkaian dalam mencapai tujuan organisasi. Kegiatan tersebut akan berjalan lancar, apabila memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen. Terdapat 2 kelompok fungsi manajemen sumber daya  manusia, yang pertama adalah fungsi manajerial diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Kedua, fungsi organisasional diantaranya pengadaan tenaga kerja, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja (Rivai dan Segala, 2013:13).
Untuk dapat melaksanakan tugas dan menjalankan perannya dengan baik dan benar, maka sebuah manajemen memiliki peran yang dapat mendukung dan membantu dalam penerapannya. Dalam manajemen terdapat 4 (empat) fungsi atau aktifitas menurut beberapa ahli, namun dalam bab ini akan dibahas mengenai fungsi  pengendalian.
1.         Pengendalian
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan perbaikan dan atau penyempurnaan. Pengendalian pegawai meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiata-kegiatan organisasi itu dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di samping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan keluar atau pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.
Sedangkan pengendalian mutu terpadu adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan usaha-usaha pengembangan kualitas, pemeliharaan kualitas dan perbaikan kualitas atau mutu dari berbagai kelompok dalam organisasi.
Tujuan Pelaksanaan Pengelolaan Mutu :
a.    Pencapaian kebijaksanaan dan target institusi secara efisien
b.    Perbaikan hubungan manusia serta mutu barang atau jasa
c.    Peningkatan moral, prakarsa, dan kerjasama, karyawan
d.    Pengembangan kemampuan tenaga kerja
e.    Peningkatan produktivitas dan profibilitas usaha
Manfaat Pelaksanaan Pengendalian Mutu :
a.    Bagi Karyawan
1)      Meningkatkan kemampuan karyawan dalam melihat, mengenali, permasalahan, dan mencari alternatif pemecahan
2)      Meningkatkan kemampuan komunikasi dan partisipasi didalam kelompok kerja
3)      Membiasakan berpikir secara analitis dengan menggunakan teknik quality control
4)      Peningkatan daya kreativitas
5)      Peningkatan kepercayaan diri
b.    Bagi Institusi
1)      Pengembangan institusi melalui akumulasi gagasan-gagasan perbaikan
2)      Meningkatkan daya saing barang atau jasa yang dihasilkan
3)      Memperbaiki hubungan institusi dengan karyawan
4)      Partisipasi semua karyawan di dalam membantu terwujudnya tujuan institusi
c.    Bagi Konsumen
1)      Konsumen akan memperoleh barang atau jasa yang bermutu baik
2)      Konsumen akan mendapatkan kepuasan dari barang atau jasa tersebut
3)      Konsumen akan memperoleh barang atau jasa yang memenuhi kesehatan dan keselamatan
4)      Konsumen akan menerima barang sesuai dengan pesanannya
5)      Pemerintah akan mendapatkan pajak-pajak
Sistem manajemen Total Quality Control meliputi apa yang dimaksud dengan sistem manajemen, kebijakan manajemen, proses kerja gugus TQC, tujuan gugus kerja TQM dan program TQM.
Yang dimaksud sistem manajemen:
a.       untuk mengetahui pengetahuan/konsep standar dan sistem manajemen seutuhnya
b.      dapat memilih cara penerapan yang paling tepat dan efektif
c.       sistem manajemen memilih tiga tingkat aktivitas sesuai dengan struktur piramidal organisasi dan setiap jenjang memiliki tugas membantu penerapan TQC sesuai dengan fungsinya masing-masing
Kebijakan Manajemen:
a.       Dukugan dari manajer puncak dalam menetapkan kebijaksanaan dan memberi pengarahan
b.      Dukungan dari manajer menengah untuk berperan serta dalam TQC
c.       Pengawasan melekat harus diterapkan oleh setiap atasan/sub unit/ kelompok kerja dengan cara yang benar, agar kesalahan dapat diketahui sedini mungkin
Proses Kerja Gugus TQC
a.       Pengajuan masalah
b.      Analisis permasalahan
c.       Mencari pemecahan masalah
d.      Presentase pada pihak manajer, serta
e.       Manajer akan meninjau, menelusuri atau meminta tindak lanjut dari presentasi yang dimaksud.
Pelaksanaan Program TQC
Dalam pelaksanaan program TQC terdapat dua hal yang harus diperhatikan agar TQC dapat sukses yaitu dari sisi karyawan dan manajer.
Dari sisi karyawan:
a.       Menciptakan suasana yang cocok
b.      Saling memberi informasi dan berkomunikasi
c.       Dijadikan program suka rela
d.      Memberi pengarahan dan latihan
e.       Bersikap terbuka dan positif
f.        Menyediakan waktu, sarana, fasilitas dan dana
Dari sisi Manajer:
a.       Mengajukan dan menjelaskan program TQC kepada pucuk pimpinan
b.      Menjelaskan tujuan dan hasil yang akan dicapai
c.       Mendapat dukungan dari Pucuk Pimpinan

2.         Fungsi Operasi 
Fungsi operasional dalam manajemen sumber daya manusia merupakan dasar pelaksanaan MSDM yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia secara fungsional memiliki beberapa fungsi yang saling terkait satu sama lain dan operasional yang dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia sesuai dengan fungsi yang dimilikinya. Berdasarkan pendapat Gaol (2014: p65) terdapat 6 fungsi operatif manajemen sumber daya manusia, yaitu :
a.      Pengembangan (Development)
Setelah tenaga kerja diperoleh, mereka harus mengalami perkembangan. Perkembangan yang berkaitan dengan peningkatan keahlian melalui pelatihan, yang penting bagi kinerja pekerjaan. Kegiatan ini sangat penting dan akan terus berkembang dikarenakan perubahan perubahan teknologi, penyesuaian kembali jabatan, dan meningkatnya kerumitan tugas-tugas manajerial.
Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang.
Progam pengembangan sumber daya manusia hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibituhkan perusahaan saat ini maupun masa depan. Pengembangan haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal. Pentingnya pengembangan sumber daya manusia ini juga dapat diklasifikasikan menurut manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada, yakni bagi indivudu selaku tenaga kerja, perusahaan, dan untuk personal, hubungan manusia, dan pelaksanaan kebijakan.
b.        Metode dan prosedur pengembangan SDM
Pelaksanaan pengembangan ( training and education ) harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu tim. Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik program ini hendaknya disusun oleh menajer personalia dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik yang bersifat konstruktif. Metode-metode harus berdasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai.
Sasaran pengembangan karyawan adalah:
1)      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skills.
2)      Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial skills dan conceptual skills.
Metode pengembangan terdiri atas:
1)      Metode latihan atau training.
2)      Metode pendidikan atau education.
Latihan/training diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan pend.idikan/education diberikan kepada karyawan manajerial :
1)      Metode latihan atau training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar  peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
a)      On the job
Para peserta latihan langsung bekerja ditempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan dibawah bimbingan seorang pengawas. Metode latihan dibedakan dalam 2 cara:
1.      Cara informal yaitu pelatihan menyuruh peserta latihan untuk memperatikan orang lain yang sedang melakukan pekerjaan, kemudian ia diperhatikan untuk mempraktekkannya.
2.      Cara formal yaitu supervisor menunjuk seorang karyawan senior untuk  melakukan pekerjaan tersebut, selanjutnya para peserta latihan melakukan pekerjaan sesuai dengan cara-cara yang dilakukan senior.
On the job training dapat pula latihan dilakukan dengan menggunakan bagan, gambar, pedoman, contoh yang sederhana, demonstrasi, dan lain-lain. Kebaikan cara on job training ini ialah para peserta belajar langsung pada kenyataan pekerjaan dan peralatan. Adapun keburukannya pelaksanaan sering tidak teratur ( tidak sistematis ) dan kurang efektif jika pengawas kurang pengalaman.
b)      Vestibule
Vestibule adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang  biasanya diselenggarakan didalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjaan tersebut.
c)      Demonstration and example
Demonstration and example metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan suatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.
d)      Simulation
Simulation merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja. Simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainya.
e)      Apprentichesip
Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
f)       Classroom method
Metode pertemuan dalam  kelas meliputi lecture ( pengjaran ), conference ( rapat ), programmed instruction, metode studi kasus, role playing, metode diskusi dan metode seminar.

2)      Metode Pendidikan
Metode pendidikan menurut Andrew F.Sikula adalah sebagai berikut :
a)      Training Method
merupakan metode latihan di dalam kelas yang juga dapt digunakan sebagai metode pendidikan.seperti rapat, studi kasus, ceramah dan role playing
b)      Under Study
adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan prakte langsung bagi seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
c)      Job Rotation and Planned Progression
adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan ke jabatan lainnya secara periodik untuk menembah keahlian dan kecakapannya pada setiap pekerjaan.
d)      Coaching and Counseling
adalah duatu metode pendidikan dengan atasan mengajarkan keahlian dan keterampilan kerja pada bawahannya.
e)      Junior Board of executive or multiple management
merupakan suatu komite penasihat tetap yang terdiri dari caloncalon manajer yang ikut memikirkan atau memecahkan masalah-masalah perusahaan untuk kemudian direkomendsikan kepada manajer lini.
f)       Committec Assigment
yaitu komite yag dibentuk untuk menyelidiki mempertimbangkan, menganalisis dan melaporkan suatu masalah kepada pimpinan.
g)      Business games
adalah pengembangan yang dilaksankan dengan diadu untuk besaing memecahkan masalah tertentu.
h)      Sensitivity Trainning
dimaksudkan untuk membnatu karyawan agar lebih mengerti tentang diri sendiri, menciptakan pengertian yang lebih mendalam serta mengembangkan keahlian setiap karyawan yang spesifik.











BAB III

PENUTUP KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Justine T. Sirait. 2006. Memahami aspek-aspek pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta: PT. Grasindo
Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rivai, Veithzal dan Ella Djauhari Segala. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers

NgeTech

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Post a Comment

 
biz.