PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan telah berlangsung sejak awal
peradaban dan budaya manusia. Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami
perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan.
Teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin
keilmuan, pada awalnya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat.
Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi sebagai cara, maka awal
perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban,
dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberikan pengalaman langsung
serta dengan memanfaatkan lingkungan. Teknologi pendidikan berupaya untuk
merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat
memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar di mana saja,
kapan saja, oleh siapa, dan dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai
dengan kebutuhanya. Berdasarkan perkembangan dalam bidang teknologi pendidikan
dan disiplin ilmu lainya, yang relevan dengan landasan teori pembelajaran,
kemungkinan ke depan akan semakin berkembang mengenai kawasan dan ruang lingkup
beserta kategori teknologi pendidikan. Jadi perlu diperjelas lagi apa
pengertian teknologi pendidikan, Apa saja kawasan dan bidang
garapan teknologi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi pendidikan?
2. Apa sajakah yang merupakan kawasan teknologi pendidikan?
3. Bagaimana hubungan antar kawasan teknologi pendidikan?
4. Bagaimana deskripsi masing-masing kawasan dan juga deskripsi
masing-masing subkawasan teknologi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
teknologi pendidikan
Ada beberapa pengertian teknologi pendidikan:
a. Menurut Nasution Teknologi pendidikan adalah media yang lahir
dari perkembangan alat informasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan.
Teknologi Pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-
sistem, teknik, dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar manusia.
b. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu
yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah mencari jalan pemecahanya, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
c. Definisi awal Teknologi Pendidikan (1920), teknologi pendidikan
dipandang sebagai media, media ini sebagai media pembelajaran visual yang
berupa film, gambar, dan tampilan media ini menampilkan suatu mata pelajaran.
d. Menurut AECT (1977) Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks
yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi
untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola
pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu cara untuk meningkatkan
aktifitas belajar dengan menggunakan media dan pendayagunaan teknologi yang didesain
secara sistematis.
B. Kawasan Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik
secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan
sumber daya manusia khususnya pada sistem pendidikan dan pelatihan.[1] Idealnya
setiap teknologi pendidikan/pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan
akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan.
a. Kawasan menurut Davies (1978)
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan
dengan bidang garapan atau kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies berikut
meliputi pendekatan perangkat keras (hardware), pendekatan perangkat
lunak (software), dan perpaduan pendekatan perangkat keras dan perangkat
lunak. Berikut uraianya :
1. Pendekatan perangkat keras (hardware)
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru
yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaan
perangkat keras di maksudkan agar terjadi otomatisasi atau proses mekanistik
dalam kegiatan belajar mengajar. Perangkat keras digunakan untuk menyampaikan
dan menyebarkan materi belajar, memproduksi materi dan seterusnya. Selain itu,
adanya pemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini, menggunakan berbagai bentuk
media massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung siswa
dalam jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi
proses belajar.
2. Pendekatan perangkat lunak (software)
Teori instruksional membahas cara-cara
memperbaiki, memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betul di butuhkan
oleh siswa.
3. Pendekatan perpaduan perangkat keras dan perangkat lunak
Pendekatan perpaduan menerapkan sistem
analisis dalam pendidikan dan kegiatan instruksional. Kerangka pendekatan
berada pada lingkup sistem (system boundary) dengan mencermati seluruh
faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM). Faktor tersebut
diantaranya siswa (motivasi belajar serta kemamapuan akademik), guru,
lingkungan sekolah, materi atau kurikulum serta tujuan belajar.[2]
b. Kawasan menurut Assosiation for
Educational Communication and Technology (AECT).
1. Kawasan AECT 1977
Skema kawasan Teknologi Intruksional(AECT
1977) berikut: Assosiation for Educational Communication and
Technology (AECT)
mendefinisikan 5 domain Teknologi pndidikan yaitu design, development,
utilization, management and evaluation. Definisi yang di kutip
Luppicini tentang konsep kawasan teknologi pendidikan adalah suatu tujuan yang
berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah memanfaatkan peralatan,
teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang pengetahuan, untuk :
a. Merancang, mengembangkan dan menilai,
efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan mesin dalam memfasilitasi dan
mempengaruhi semua aspek pembelajaran.
b. Pedoman agen perubahan perubahan sistem dan
praktek dalam hal untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social.
Dalam perkembangan terakhir, teknologi
pendidikan yang di definisikan sebagai teori dan praktik dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses,
sumber, dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut mengandung pengertian
adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran yaitu :
a. Teori dan praktik
b. Desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, penilaian dan penelitian
c. Proses sumber dan sistem
d. Untuk belajar
2. Kawasan dalam definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT tahun
1994, Berupa:
a. Kawasan Desain.
Desain adalah proses untuk menentukan kondsi
belajar. Tujuan desain ialah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat
makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran
dan modul. Kawasan desain meliputi studi mengenai desain sistem pembelajaran,
desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pebelajar. Desain
sistem pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi
langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan
penilaian pembelajaran. Desain pesan meliputi perencanaan untuk merekayasa
bentuk pesan. Hal tersebut mencakup prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan
daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi
komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Strategi pembelajaran adalah
spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan
pembelajaran dalam suatu pelajaran.
b. Kawasan Pengembangan.
Kawasan pengembangan berakar pada produksi
media. Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam
bentuk fisik. Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori:
teknologi cetak (yang menyediakan landasan untuk kategori yang lain), teknologi
audio visual, teknologi berazaskan komputer, dan teknologi terpadu. Karena kawasan pengembangan mencakup fungsi-fungsi desain,
produksi, dan penyampaian, maka suatu bahan dapat didesain dengan menggunakan
satu jenis teknologi, diproduksi dengan menggunakan yang lain, dan disampaikan
dengan menggunakan yang lain lagi. Sebagai contoh, spesifikasi desain pesan
dapat diterjemahkan menjadi skrip atau storyboard atau papan ceritera dengan
menggunakan teknologi berazaskan komputer, kemudian skrip atau storyboard atau
papan ceritera dapat diproduksi dengan menggunakan teknologi terpadu, seperti
halnya multimedia interkatif.
Keempat kategori kawasan pengembangan adalah
teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer, dan
teknologi terpadu. Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau
menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis,
terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Subkategori ini
mencakup representasi dan reproduksi teks, grafis dan fotografis. Teknologi
audio visual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio
dan visual. Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada
mikroprosesor. Teknologi berbasis komputer dibedakan dari teknologi lain karena
menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital, bukannya sebagai
bahan cetak atau visual. Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut
Computer–Based Instruction (CBI), Computer-Assisted Instruction (CAI), atau
Computer-Managed Instruction (CMI). Teknologi terpadu merupakan cara untuk
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang
dikendalikan komputer. Peralatan periferal (pelengkap luar) komputer mencakup
alat pemutar video, alat penayangan tambahan, perangkat keras jaringan
(networking), serta sistem audio.
c. Kawasan Pemanfaatan.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan
proses dan sumber untuk belajar. Dengan demikian, pemanfaatan menuntut adanya
penggunaan, desiminasi, difusi, implementasi, dan pelembagaan yang sistematis.
Fungsi pemanfaatan penting karena fungsi ini memperjelas hubungan pebelajar
dengan bahan dan sistem pembelajaran. Kawasan pemanfaatan meliputi empat
kategori, yakni pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan
institusionalisasi (pelembagaan), serta kebijakan dan
regulasi. Pemanfaatan media ialah penggunaan yang sistematis dari sumber
untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan
bedasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Implementasi ialah penggunaan
bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan
tersimulasikan). Pelembagaan ialah penggunan yang rutin dan pelestarian dari
inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Tujuan
implementasi adalah menjamin penggunaan yang benar oleh individu dalam
organisasi, sedangkan tujuan pelembagaan adalah untuk mengintegrasikan inovasi
dalam struktur dan kehidupan organisasi. Kebijakan dan regulasi adalah aturan
dan tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau
penyebaran dan penggunaan Teknologi Pembelajaran.
d. Kawasan Pengelolaan.
Pengelolaan merupakan pengendalian Teknologi
Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
supervisi. Ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu pengelolaan
proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan
informasi.
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan,
monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Peran pengelolaan
proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman proyek dan memberi
saran perubahan ke dalam. Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan,
dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber
sangat penting artinya karena mengatur pengendalian akses. Pengelolaan sistem
penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian cara bagaimana
distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan. Pengelolaan informasi meliputi
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian cara penyimpanan,
pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber
untuk kegiatan belajar.
e. Kawasan Evaluasi.
Evaluasi adalah proses penentuan memadai
tidaknya pembelajaran dan belajar. Dalam kawasan ini dibedakan pengertian
antara evaluasi program, evaluasi proyek, dan evaluasi produk. Evaluasi program
adalah evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan
secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.
Evaluasi proyek adalah evaluasi untuk menaksir kegiatan yang dibiayai secara
khusus guna melakukan suatu tugas tertentu dalam suatu kurun waktu. Evaluasi
produk atau bahan pembelajaran adalah evaluasi yang menaksir kebaikan atau
manfaat isi yang menyangkut benda-benda fisik, termasuk buku, pedoman
kurikulum, film, pita rekaman, dan produk pembelajaran lainnya.
Dalam kawasan evaluasi terdapat empat
kategori, yakni analisis masalah, penilaian acuan-patokan, evaluasi formatif,
dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi
tentang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan
selanjutnya. Evaluasi sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang
kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.
C. Hubungan
Antar Kawasan Teknologi Pendidikan
Masing-masing kawasan teknologi pendidikan
bersifat saling melengkapi. Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan
memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya
teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang
sistematik. Hubungan antar kawasan ini bersifat sinergik, saling melengkapi.
Berdasarkan kawasan-kawasan tersebut, maka seorang sarjana teknologi pendidikan
dapat berprofesi atau memiliki bidang garapan sebagai :
a. Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya
meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran
dan karakteristik pebelajar.
b. Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup
pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual,
teknologi berbantuan komputer dan teknologi terpadu lainnya.
c. Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar; dimana lingkup
pekerjaannya meliputi pemnafaatan media pembelajaran, difusi inovasi
pendidikan, implementasi dan institusionalisasi model inovasi pendidikan, serta
penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
d. Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan
meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber belajar, pengelolaan
sistem penyampaian, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan.
e. Evaluator/peneliti proses dan sumber relajar; dengan lingkup
pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan,
evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan penelitian kawasan pendidikan.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Hubungan antar kawasan dapat bersifat tidak linier, dengan kata
lain bagaimana kawasan-kawasan tersebut saling melengkapi dengan ditunjukannya
lingkup penelitian dan teori dalam setiap kawasan.
b. Hubungan antar kawasan bersifat sinergik. Misalnya : Seorang
praktisi yang bekerja dalam kawasan pengembangan menggunakan teori dari kawasan
desain, seperti teori desain system pembelajaran dan desain pesan.
c. Hubungan kawasan dalam bidang bersifat saling melengkapi, setiap
kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian
maupun teori yang digunakan bersama oleh semua kawasan.
D. Deskripsi Masing-masing Kawasan Teknologi
Pendidikan
1. Kawasan Desain
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi
belajar. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada
tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti
pelajaran dan modul. Bidang garapan desain meliputi studi mengenai desain
sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pemelajar.
Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey defenisi dan deskripsi dari
masing-masing daerah liputan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Desain Sistem Pembelajaran. Desain Sistem
Pembelajaran (DSI) adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi
langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan
penilaian pembelajaran.
b. Desain Pesan. Desain pesan meliputi
“perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan”. Hal tersebut mencakup
prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur penjabaran
bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima.
c. Strategi Pembelajaran. Strategi Pembelajaran
adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan
pembelajaran dalam suatu pelajaran.
d. Karakteristik Pemelajar. Karakteristik
pemelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman pemelajar yang berpengaruh
terhadap efektivitas proses belajarnya.
2. Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan
dalam empat bidang garapan yaitu: teknologi cetak (yang menyediakan landasan
untuk kategori yang lain), teknologi audiovisual, teknologi berazaskan
komputer, dan teknologi terpadu.
a. Teknologi Cetak. Teknologi cetak adalah cara
untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan
visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis dan fotografis.
b. Teknologi Audiovisual. Teknologi audiovisual
merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan
mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
c. Teknologi berbasis Komputer. Teknologi
berbasis computer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.
d. Teknologi Terpadu. Teknologi terpadu merupakan
cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis
media yang dikendalikan computer.
3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan
proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan
mempunyai tanggung jawab untuk mencocokan pemelajar dengan bahan dan aktivitas
yang tertentu, menyiapkan pemelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan
aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan
penilaian atas hasil yang dicapai pemelajar, serta memasukannya ke dalam
prosedur organisasi yang berkelanjutan.
Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey
terdapat empat kategori dalam kawasan pemanfaatan yaitu : Pemanfaatan media,
difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi (pelembagaan), serta
kebijakan dan regulasi.
a. Pemanfaatan Media. Pemanfaatan media ialah
penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Prinsip-prinsip pemanfaatan
juga dikaitkan dengan karakteristik pemelajar. Seorang yang belajar mungkin
memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat memahami media
belajar.
b. Difusi Inovasi. Difusi inovasi adalah proses
berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi.
Tujuan akhir yang ingin dicapai ialah untuk terjadinya perubahan. Tahap awal
dalam proses ini ialah membangkitkan kesadaran melalui desiminasi informasi.
Proses tersebut meliputi tahap-tahap seperti kesadaran, minat, percobaan dan
adopsi.
c. Implementasi dan Pelembagaan. Implementasi
ialah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya. Sedangkan pelembagaan ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian
dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.
d. Kebijakan dan Regulasi. Kebijakan dan regulasi
adalah aturan dan tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi
difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran.
4. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi
Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
supervisi. Pengelolaan biasanya merupakan hasil dari penerapan suatu sistem
nilai. Kerumitan dalam mengelolah berbagai macam sumber, personil, usaha desain
maupun pegembangan akan semakin meningkat dengan membesarnya usaha dari sebuah
sekolah. Terdapat empat kategori dalam kawasan pengelolaan yaitu : pengelolaan
proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan
informasi.
a. Pengelolaan Proyek. Pengelolaan proyek
meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan
pengembangan. Para pengelola proyek bertanggung jawab atas perencanaan,
penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek
yang lain.
b. Pengelolaan Sumber. Pengelolaan sumber
mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan
pelayanan sumber.
c. Pengelolaan Sistem Penyampaian. Pengelolaan
sistem penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian cara
bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan.
d. Pengelolaan Informasi. Pengelolaan informasi meliputi
perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyimpanan,
pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber
untuk kegiatan belajar.
5. Kawasan Penilaian
Penilaian ialah proses penentuan memadai
tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian mulai dengan analisis masalah.
Dalam kawasan penilaian terdapat empat subkawasan yaitu : Analisis masalah,
pengukuran acuan patokan, penilaian formatif dan penilaian sumatif.
a. Analisis Masalah. Analisis masalah mencakup
cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi
pengumpulan infomasi dan pengambilan keputusan.
b. Pengukuran Acuan-Patokan (PAP). Pengukuran
acuan patokan meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pemelajar
menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran acuan patokan
yang sering berupa tes, juga dapat disebut acuan isi, acuan tujuan, atau acuan
kawasan. Sebab, kriteria tentang cukup tidaknya hasil belajar ditentukan oleh
seberapa jauh pemelajar telah mencapai tujuan. PAP memberikan informasi tentang
penguasaan seseorang mengenai pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang
berkaitan dengan tujuan.
c. Penilaian Formatif dan Sumatif. Penilaian
formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi kecukupan dan penggunaan
informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian
sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk
pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan. (Barbara B. Seels, dan Rita C.
Richey, 1994:61-63).
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan yang telah dipaparkan terdapat
beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Teknologi pendidikan adalah suatu cara untuk
meningkatkan aktifitas belajar dengan menggunakan media dan pendayagunaan
teknologi yang didesain secara sistematis.
2. Menurut defenisi tahun 1994 teknologi
pendidikan dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan yaitu : Desain,
Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian.
3. Masing-masing kawasan teknologi pendidikan
bersifat saling melengkapi dan setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap
kawasan yang lain dan kepada penelitian maupun teori yang digunakan bersama oleh
semua kawasan.
Konsep kawasan teknologi pendidikan adalah
suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah
memanfaatkan peralatan, teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang
pengetahuan, untuk :
a. Merancang, mengembangkan dan menilai, efektifitas dan efisiensi
sumber manusia dan mesin dalam memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek
pembelajaran.
b. Pedoman agen perubahan perubahan sistem dan praktek dalam hal
untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social.( Luppicini:2005 )
Kawasan teknologi pendidikan menurut Davies
(1978). Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan
dengan bidang garapan atau kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies berikut
meliputi :
1. pendekatan perangkat keras (hardware),
2. pendekatan perangkat lunak (software)
3. dan perpaduan pendekatan perangkat keras dan
perangkat lunak
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusuf Hadi. 1986. Definisi
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso, Yusuf Hadi. 2007. Kontribusi
Teknologi Pendidikan Dalam Pembangunan Pendidikan [Online]
Tersedia: yusufhadi.net/wp…/kontribusi-teknologi-pendidikandalam.doc [15
September 2010].
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai
Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada.
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai
Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada
`Nasution.1987. Teknologi Pendidikan.
Bandung: Jemmars.
Seels, B. B., & Richey, R. C. 1994. Teknologi
pendidikan definisi dan kawasanya. Washington, DC: Association for Educational
Communications and Technology.
Harjali, Teknologi Pendidikan,Ponorogo:Stain
po press.2011
Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.2004.
Warsita Bambang,Teknologi Pembelajaran dan
Landasan Aplikasinya.Jakarta: Rieneka Cipta.2008.
0 komentar:
Post a Comment