Analisis Dimensi Sosial Kurikulum 2013


a.      Latar Belakang di Bentuknya Kurikulum 2013
Perubahan jaman yang sudah tidak terkontrol membuat dunia pendidikan harus lebih mengencangkan ikat sabuknya. Karakter anak bangsa yang mulai terkontaminasi oleh berbagai pengaruh negatif perlu mendapatkan intervensi yang berkala, mengingat mereka yang akan menjadi tongkat estafet serta agen perubahan suatu negara. Pada kondisi ini pemerintah dituntut untuk mengambil langkah konkrit dalam upaya menangani problematika yang sedang terjadi. Salah satu tindakan yang diambil adalah kebijakan melalui ranah pendidikan, yang mana mengasilkan adanya Kurikulum 2013. Melalui Kurikulum 2013 pemerintah mengemas barbagai inovasi untuk menyiapkan kader-kader yang siap menjawab tantangan jaman.
Kurikulum 2013 berusaha menjawab tantangan yang beragam secara berkesinambungan. Garis besarnya dilihat dari tantangan internal yang meliputi berupa Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, demografi penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Jumlah usia produkrif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70% (Kemendikbud, 2013). Oleh karenanya, tantangan besar yang dihadapi ini bagaimana mengupayakan usia produktif ini menjadi suatu kelebihan, dalam artian ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas baik  secara kompetensi maupun karakter. Merujuk pada tantangan eksternal yang meliputi arena globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, ekonomi yang berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, serta investasi pada sektor pendidikan. Kebijakan yang diambil ini tentunya sarat akan pro dan kontra, namun hal tersebut sudah menjadi langkah mantap bagi pemerintah dalam rangka menangani permasalahan yang ada melalui bidang pendidikan. Banyak masyarakat yang menaruh harapan terhadap Kurikulum 2013 ini untuk menjadi titik balik kemajuan dari Indonesia yang mencakup kemandirian rakyat.
  
b.      Desain Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat urgen di dalam pendidikan, karena perannya sebagai rencana pembeljaran. Pada Kurikulum 2013 yang mempunyai cita-cita mewujudkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Mulyasa, 2014: 65). Tujuan dibentuknya Kurikulum 2013 adalah menciptakan out put yang berkualitas berupa individu yang mempunyai kompetensi, berkarakter, serta keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan kontemporer. Pengembangan Kurikulum 2013 sendiri dilandasi secara filosofis (Pancasila dan nilai-nilai luhur), yuridis, serta landasan konseptual yang meliputi relevansi pendidikan, kurikulum berbasis kompetensi dan karakter, pembelajaran kontekstual, pembelajaran aktif, penilaian yang valid secara utuh dan menyeluruh (Mulyasa, 2014: 65).                                    Berlanjut pada proses penilaian, untuk Kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (Rahmawati, S & Sunarti, 2014: 2). Secara garis besar pada penilaian Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik (asli, nyata, valid, dan reliabel). Lebih jelasnya Kurikulum 2013 melihat pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik secara proporsional sesuai dengan porsi jenjang pendidikannya. Pada prosesenya yang diamati oleh guru yaitu kompetensi dan kecakapan hidup.

c.       Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi Kurikulum 2013 yakni Pasal 1 berisi Implementasi Kurikulum 2013 pada sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/ madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah atas/ madrasah aliyah (SMA/MA), dan sekolah menengah kejuruan/ madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai dari tahun pelajaran 2013/2014”. Pasal 2 yaitu Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang mencakup:  
a.       Pedoman penyusunan dan pengelolaan KTSP
b.      Pedoman pengembangan muatan lokal
c.       Pedoman kegiatan ekstrakurikuler
d.      Pedoman umum pembelajaran dan
e.       Pedoman evaluasi kurikulum
Daftar pustaka  
Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: ROSDA.
Rahmawati, S. & Sunarti. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: PENERBIT ANDI.
Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

NgeTech

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Post a Comment

 
biz.