Makalah - Analisis Dimensi Sosial Produk Teknologi Pendidikan


Analisis Dimensi Sosial dari Film Pendek
Sejarah film dunia dimulai pada era 1890-an. Penemuan dalam dunia fotografi berupa kamera menjadi faktor utama yang kemudian menjadi awal perkembangan film di era tersebut. Salah satunya ialah kelahiran film pendek, film pendek mulai muncul pada tahun 50-an dan mulai berkembang di negara Jerman dan Perancis. Film pendek merupakan salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi dibawah 50 menit (Tutompita, 2013). Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi, yang terpenting adalah ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.
Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.
Film pendek mempunyai kontribusi yang besar bagi , baik itu dalam bidang politik, sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Dan kali ini kami akan mengupas lebih dalam mengenai produk Televisi dari segi dimensi sosial.
Tujuan Dikembangkan Film Pendek berjudul Salah Siapa”
Film pendek berjudul “Salah Siapa” ini  memiliki sebuah alur cerita terinspirasi dari kehidupan mahasiswa. Film ini bercerita tentang  seorang mahasiswa yang telat mengikuti ujian yang disebabkan karena tidur yang larut karena bermain game, menggunakan bbm hingga larut malam, browsingan . Tujuannya dari film pendek ini adalah agar dapat mengingatkan masyarakat khususnya mahasiswa agar disiplin waktu.
Film ini dapat menunjang pembelajaran, yaitu mata kuliah Pendidikan Karakter, dan mata kuliah lainnya serta masyarakat yang menonton tayangan film pendek ini. Film pendek ini cocok untuk pendidik sebagai media untuk menyadarkan mahasiswa yang biasanya tidak dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin sedangkan untuk mahasiswa agar mahasiswa tersebut termotivasi dan sebagai pandangan bahwa  tidak disiplin waktu dapat berakibat fatal . Hal ini bisa dilakukan pada saat perkuliahan pendidikan karakter, misal pada saat pendidik menjelaskan dengan sub bab pendidikan karakter tentang “Perilaku Disiplin dan Tanggung Jawab dalam Kegiatan Akademik”. Hal itu bisa dilakukan dengan cara pendidik menayangkan film tersebut  kepada mahasiswa.

Latar Sosial diproduksinya Film Pendek “Salah Siapa”
Latar sosial diproduksinya film pendek “salah siapa” ini karena masih banyak terjadi kejadian dikalangan mahasiwa yang kurang disipilin waktu dan kurang pandai dalam pemanfaatan waktu. Dalam kehidupan nyata masih banyak terjadi mahasiswa yang terlambat dan alasannya kurang tidur akibat bergadang untuk hal yang kurang berguna. Oleh karena itu di produksinya film pendek ini untuk memberi motivasi bagi yang menonton dan mengubah kebiasaan yang kurang disipin dan kurang pandai dalam pemanfaatan waktu.
Oleh karena itu untuk membantu masyarakat dalam kaitannya dengan sikap disiplin tidak cukup hanya menggunakan suatu metode ceramah, namun bisa memanfaatkan film pendek ini sebagai media untuk membantu terlaksananya sikap disiplin waktu dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam film pendek “salah siapa” ini digambarkan secara jelas tentang sikap kurang disiplin dan efeknya , sehingga jika film ini ditonton dapat memberikan visual yang jelas kepada penontonnya daripada hanya melalui metode ceramah. Untuk itu, film ini dapat dijadikan suatu media untuk membantu terbentuknya sikap disiplin dan mengubah kebiasaan yang kurang disiplin waktu dan pemanfaatan waktu yang kurang
Pertimbangan yang Digunakan
Pertimbangan yang digunakan guru/mahasiswa dalam memilih adalah melalui teori kontekstual, berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi secara umum dapat dibagi dalam lima konteks atau tingkatan, yaitu (1) komunikasi intra pribadi, (2) komunikasi antar pribadi, (3) komunikasi kelompok, (4) komunikasi organisasi, dan (5) komunikasi massa (Sendjaja, 2002 dalam Bungin, 2007).
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti televisi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Teori ini umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media dengan masyarakat, aspek-aspek budaya dari komuniksai massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu. Dari sinilah seorang guru/dosen memilih produk ini sebagai penunjang dalam pembelajaran dan mahasiswa memilih produk ini sebagai rujukan/refrensi pembelajaran. Serta bagi masyarakat yang menonton tayangan ini di luar studio (depan TV) juga dapat mengambil manfaatnya dan mendapatkan pengetahuan mengenai medis.
Sedangkan pertimbangan dalam mengembangkan bagi para teknolog pendidikan adalah melalui pandangan humanistik. Menurut Littejohn (1996) dalam Bungin (2011) tujuan humanitas adalah:
Memahami respons subjek individual. Pengetahuan humanistik cocok terhadap problem seni, pendidikan, pengalaman, dan nilai-nilai. Hampir semua penelitian menggunakan pendekatan humanistik. Dengan demikian, pada suatu saat ilmuwan menjadi hhumanis pada gilirannya harus ilmiah, berupaya mencapai fakta yang dapat dipahami.
Berdasarkan hal itu maka seorang teknolog pendidikan mengambangkan produk televisi dengan pendekatan humanis. Karena dengan pendekatan ini maka teknolog akan mengembangkan yang terbaik yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Penggunaan dan/atau Pengelolaan Film Pendek “Salah Siapa” untuk Pembelajaran
            Pemanfaatan/pengelolaan film pendek ini sangat berkontribusi untuk kegiatan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, film pendek ini dapat dijadikan suatu media pembelajaran yang cukup efektif. Film pendek dapat dikatakan efektif karena mampu menampilkan audio visual sehingga penonton tidak jenuh hanya mendengarkan suara tetapi juga dapat melihat atau menontonnya serta penonton lebih mudah dan lebih cepat menyerap apa yang dimaksudkan dari film pendek tersebut.
Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan modern seperti sekarang ini, banyak ditemukan jenis-jenis film pendek yang mendukung untuk dijadikan media pembelajaran dengan sasaran mahasiswa atau strata pendidikan yang lain. Jenis- jenis film pendek yaitu film pendek eksperimental, kommersial, public service, entertainment atau hiburan. Seperti film pendek ini yang berjudul “Salah siapa” termasuk dalam kategori jenis film…. yang sebenarnya tidak memperkirakan begitu cepat perkembangannya sehingga dengan serta merta dapat menjadi jendela dunia, media yang dapat menjadi “lubang penembus space”. Mendaun kelor – sebuah pepatah lama yang maknanya mengolok-olok namun saat ini menjadi kenyataan. Oleh karenanya CNN menyatakan bahwa setiap kejadian penting yang terjadi dimanapun dapat dilaporkan dalam waktu 10 menit (Bungin, 2011).
Dengan keadaan yang seperti itu televisi dapat digunakan dan dikelola semaksimal mungkin untuk pembelajaran. Seperti tayangan Dr. OZ Indonesia ini tanpa disadari memiliki peran penting dalam menunjang pembelajaran. Topik-topik yang diangkat adalah menegani gaya hidup yang sehat dan berbagai isu terkini berdasarkan pengalaman narasumber maupun opini dari pakar. Narasumbernya akan memberikan informasi pengobatan, mulai dari bagaimana mencegahnya sampai mengobati penyakit. Dan tentunya dr. Ryan Thamrin dan dr. Reisa Broto Asmoro sebagai host akan membahas bersama topik-topik tersebut.
Film pendek tersebut bisa digunakan sebagai rujukan/refrensi, kemudian didiskusikan bersama. Selain itu tayangan tersebut juga bisa dikelola atau diperbarui agar menarik perhatian khalayak. Seperti yang sudah terjadi pada tayangan tersebut yaitu menambahkan sebuah game pada salah satu segmen.
Konten Sosial dalam Film Pendek “Salah Siapa”
Kelompok sosial dalam acara televisi ini merupakan kelompok publik. Kelompok publik ini secara tidak langsung interaksi terjadi melalui alat-alat komunikasi, salah satunya televisi. Alat penghubung semacam ini lebih memungkinkan suatu publik memiliki pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar. Ada beberapa faktor yang membuat paket acara televisi disukai pemirsa, yaitu: (1) isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa, (2) isi pesannya mengandung cerminan tradisi nilai luhur budaya masyarakat, (3) isi pesannya lebih banyak mengangkat permasalahan atau persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat (Soekanto, 2007).
Konten sosial yang terdapat dalam tayangan ini sangat mencolok seperti pada topik-topik yang dibahas yang dikemas atraktif dan menghibur. Hal itu menunjukkan tayangan tersebut berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Tayangan ini memberikan sebuah topik kesehatan yang handal, dapat dipercaya dengan sumber yang valid untuk pemirsa dan mendatangkan langsung pakarnya, sehingga dapat dijadikan sebagai panutan. Topik-topik yang diangkat dalam Dr. OZ Indonesia ialah mengenai gaya hidup yang sehat dan berbagai isu terkini berdasarkan pengalaman pada narasumber maupun opini dari para pakar dibidangnya yang akan memberikan informasi pengobatan mulai dari bagaimana mencegahnya sampai mengobati penyakitnya. Dalam tayangan ini interaksi pun terjadi antara narasumber dengan audiens baik yang dirumah maupun di studio.
Efek Sosial dari Film Pendek “Salah Siapa” untuk Pembelajaran
Dalam menganalisis efek sosial dari film pendek “Salah Siapa” menggunakan teori kultivasi, Teori  kultivasi merupakan bagian dari teori komunikasi yang membahas efek dari komunikasi massa. Teori ini diperkenalkan oleh George Gerbner yang menekankan pada dampak yang dimunculkan media massa dalam mempengaruhi sikap dan perilaku khalayaknya.
Pengaruh tayangan film pendek ini bagi audiens adalah adanya perubahan tingkah laku setelah menonton tayangan tersebut. Bagi mahasiswa dan masyarakat yang menonton tayangan film pendek “Salah Siapa” ini dapat mengubah sikap kurang disiplinnya menjadi lebih disiplin. Selain itu juga diharapkan setelah menonton film pendek ini, mahasiswa ataupun masyarakat mampu mengubah kebiasan-kebiasaan yang kurang produktif yang dapat menghambat pembentukan sikap disipin.
Keunggulan dan Kelebihan dari film pendek “Salah Siapa”
Keunggulan dalam film pendek ini ada dua pandangan, (1) secara teoretis menjelaskan bahwa film ini memberikan gambaran jelas mengenai tingkah laku yang kurang disiplin dan akibat dari perilaku tersebut sehingga dengan begitu, dapat memberikan gambaran yang jelas kepada penonton dengan harapan dapat dijadikan motivasi agar tidak bertingkah seperti dalam film tersebut, (2) secara praktis yaitu bagi penontonnya atau dalam hal ini sasarannya adalah mahasiswa atau pendidik  dapat mempraktikannya dalam perkuliahan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, untuk pendidik khususnya dapat dijadikan suatu media dalam pembelajaran khususnya dalam mata kuliah pendidikan karakter dengan sub bab perilaku disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan akademik. Adapun kelebihan dalam film pendek ini diantaranya (1)Menunjukkan dengan jelas visualisasi dari sebab dan akibatnya dari sikap kurang disiplin, (2) dapat dijadikan media pembelajaran untuk pendidik. (3) pengemasan dari film tersebut yang mudah dicerna oleh penonton , (4) Durasi yang tidak terlalu lama (5) Tema film yang diangkat sesuai dengan kehidupan nyata khususnya kehidupan mahasiwa.
Kekurangan dari Film Pendek “Salah Siapa”
Kekurangan dalam film pendek ini adalah pertama, durasinya kurang lama, apalagi dengan programnya yang baru yaitu menambahkan game di salah satu segmen. Hal ini sebenarnya membutuhkan waktu yang lama, padahal durasi tayangan ini hanya 60 menit dan dipotong dengan iklan. Sehingga mungkin kurang puas dengan waktu yang singkat itu. Jadi program ini sebaiknya membutuhkan waktu yang relatif lama. Kedua, tayangan ini tidak tayang setiap hari, sehingga bagi penonton yang sudah terlanjur menyukainya merasa kecewa.
Potensi Kendala Pengembangan dan Penggunaan Televisi Program Dr. OZ Indonesia dalam Menunjang Pembelajaran
Minat masyarakat untuk menonton tayangan Dr. OZ Indonesia masih relatif rendah, selain itu pola pikir masyaraka masih minim tentang medis. Mereka lebih menyukai program-progam seperti Sinetron, FTV, dan lain-lain. Sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam mengembangkan dan menggunakan tayangan tersebut untuk menunjang pembelajaran.
Produk Teknologi Pendidikan Berupa Televisi
Produk teknologi pendidikan memang terlihat sangat banyak di dunia. Kami mengambil salah satu dari kebanyakan produk, yaitu Film Pendek. Kami mengambil salah satu contoh dari Film Pendek.

Untuk menunjang pembelajaran : Biologi baik dalam tingkat SMA maupun Perguruan Tinggi
Cara penggunaan dalam pembelajaran : bisa dibuat rujukan atau refrensi dalam pembelajaran. Caranya bisa semua mahasiswa/siswa disuruh untuk melihat salah satu episode dari Dr. OZ Indonesia, kemudian setelah melihat menganalisis dan mendiskusikannya. Mempertimbangkan bagaimana hasil dari episode tadi, sesuai tidak dengan yang diajarkan dalam kuliah/sekolah.
Sumber:
Bungin, Burhan. 2011. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kasriani. 2014. “Dampak Tayangan Show Imah di Trans TV pada Gaya Bicara Remaja di Desa Santan Ilir Kecamatan Marangkayu.Ejournal Ilmu Komunikasi, 4 (2): 231-244. http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/ wp-content/uploads/2014/12/Jurnal%20kas%20(12-09-14-09-16-18).pdf  diunduh tanggal 26 September 2016.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wulandari, N.P. 2014. “Pengaruh Tayangan Talkshow Dr. Oz Indonesia Trans TV Terhadap Perilaku Hidup Sehat Masyarakat Samarinda.” Ejournal Ilmu Komunikasi, 3 (1): 14-25. http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/07/eJournal%20ulan%20(07-16-14-03-37-56).pdf diunduh tanggal 26 September 2016.
huendah@gmail.com

NgeTech

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Post a Comment

 
biz.